SesungguhnyaAllah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Salah satu timbulnya rasa insecure adalah keadaan kondisi fisik. Misalnya ada kekurangan di tubuh kita yang menimbulkan rasa rendah diri. Semua itu tidak harus terjadi seperti dijelaskan pada surat Al-Hujarat: 13. Bahwa dihadapan Allah semua manusia sama, yang membedakan adalah yang paling takwa. Kehidupan tempat kita belajar dan berinteraksi juga bersosialisasi. Tak mungkin kita hidup dalam kesendirian. Terus yang lain dianggap apa?? Saat diri merasa sendiri. Dunia terasa sempit. Penuh sesak dan sumpek! Mata berurai hati berprasangka. Pejamkan matamu sejenak. Jernihkan fikiran beningkan hati. Seringkali kita terjebak pada fikiran yang salah. Hingga tindakan dan ucapan pun salah! Saat kamu merasa, orang tak lagi memperdulikanmu.. Tapi ingatlah Allah yang selalu peduli.. Saat kamu merasa sendiri.. Hingga berfikir seolah tak ada lagi orang yang memperhatikanmu.. Tapi ingatlah Allah yang selalu memperhatikanmu… Saat kamu merasa sendiri.. Hingga berfikir tak ada lagi orang yang mau mendengar ceritamu, keluhmu, kesahmu, bahagiamu… Tapi ingatlah Allah yang kan selalu setia Mendengarmu Kapanpun kamu mau! Saat kamu merasa sendiri.. Hingga kamu berfikir orang-orang telah meninggalkanmu.. Tapi ingatlah Allah yang tetap setia menunggumu Yang takkan pernah meninggalkanmu… Kecuali kamu sendiri yang meninggalkan-Nya.. Dia slalu ada untukmu.. Saat kamu merasa sendiri.. Hingga kamu berfikir seolah tak ada yang dapat kita percaya.. Tapi ingatlah Allah, Kita harus tetap percaya Pada-Nya.. Dia selalu memberi kita.. kesempatan untuk memperbaiki segalanya.. Saat kamu merasa sendiri.. Hingga kamu berfikir orang-orang telah mengkhianatimu.. Tapi ingatlah Allah, bahwa Dia tak pernah berkhianat apalagi mendzalimi Hamba-Nya.. Justru terkadang kitalah yang melakukan itu namun Allah selalu mengampuni dan memaafkan.. Saat kamu merasa sendiri.. Karna hati terlalu berharap pada makhluk-Nya Maka, Jangan kecewa bila suatu saat orang yang kamu harapkan tak jua menghampiri.. Atau tak sesuai yang diharap.. Karna manusia memiliki keterbatasan, sementara Allah tidak berbatas.. Jadi berharaplah pada-Nya.. Maka kamu takkan kecewa.. Justru keikhlasan dan kesabaran yang kamu dapatkan! Saat kamu merasa sendiri.. Ingatlah selalu Allah.. Selama diri mengingat-Nya dan hati yakin padaNya.. Maka sepimu tiada! Maka sedihmu sirna! Berharaplah selalu pada Allah! Maka Allah membalasmu dengan Cara terbaiknya! Jadi benar! kita tidak sendiri! Allah bersama kita, jadi apa yang Kita takuti,,,? “Selama kita berserah diri pada-Nya, maka kita tidak sendiri, Semua problema, semoga dapat mendewasakan diri kita untuk lebih baik dan lebih……..lebih…….lebih mendapat Kesabaran” Insya Allah..Aamiin.. “Ya Allah Ya Rabb Beri kami kekuatan tuk Menjalani semua uji Dan Qadha-Mu, Ku yakin, semua itu mengandung hikmah yang terselip, Agar aku senantiasa lebih Mendekat lagi pada-Mu. Rabb, Buanglah semua kebencian ataupun prasangka yang masih menyelimuti hati, Ku tak ingin ya Rabb, Menodai kesucian hatiku karna prasangka dan penyakit hati lainnya, Yang membuat hatiku kelam dan ternoda. Pada-Mu aku berharap.. pada-Mu Aku bersujud.. Bimbinglah aku! Tegarkan aku.. Sabarkan Aku.. Penuhi dengan Cinta ,Rahmat dan Kasih sayang-Mu” Aamiin Allahumma Aamiin.. Back to top button JanganGalau ,risau gelisah khawatir dan merana karena dimanapun kita berada Allah selalu Ada..! Ilustrasi kesepian. Shutterstock/Inger Anne Hulbækdal - Kesepian tak hanya merujuk pada keadaan seseorang saat sendirian, lebih dari itu kesepian adalah keadaan pikiran seseorang. Kesepian adalah sebagai jawaban atas kebutuhan untuk memiliki. Kesepian adalah keadaan kesusahan atau ketidaknyamanan yang dihasilkan ketika seseorang merasakan perbedaan dan kesenjangan antara keinginan untuk berhubungan sosial dengan pengalaman aktualnya atau yang terjadi pada kenyataannya. Bahkan beberapa orang yang dikelilingi oleh orang lain sepanjang hari, atau berada dalam pernikahan yang bertahan lama, masih mengalami kesepian yang dalam dan meresap. Penelitian menunjukkan bahwa kesepian menimbulkan ancaman serius bagi kesejahteraan serta kesehatan fisik jangka panjang. Berikut merangkum cara mengatasi kesepian menurut Islam 2 dari 6 halaman Kesepian dan Prespektif Islam Wajar bagi semua muslim untuk mengalami kesepian kadangkala, namun jika hal tersebut berlangsung lama, seseorang perlu mengambil tindakan nyata untuk mengatasinya. Apapun masalah yang kita hadapi, kembali dan berserah diri pada Allah SWT adalah pilihan terbaik sebab semua keputusan hanya diputuskan oleh Allah semata. Allah SWT selalu ada kapanpun dan dimanapun kita berada. Allah SWT menjawab dengan firmannya dalam surah Ar-Ra‟d ayat 28 yang berbunyi الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ Artinya “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Ar-Rad28 Ayat tersebut menjelaskan bahwa iman menyebabkan senantiasa ingat kepada tuhan, atau zikir, iman menyebabkan hati kita mempunyai pusat ingatan atau tujuan ingatan, dan ingatan kepada Tuhan untuk menimbulkan tenteram, dan juga dengan sendirinya hilanglah segala macam kegelisahan, pikiran kacau, putus asa, ketakutan, kecemasan, keragu-raguan dan dukacita. Ketenteraman hati adalah pokok kesehatan rohani dan jasmani menurut 3 dari 6 halaman Cara Mengatasi Kesepian Menurut Islam Jangan takut untuk menghubungi seseorang “… Dan Allah SWT akan membantu hamba-Nya selama dia membantu saudaranya.” ~ Hadits-An-Nawawi Ketika Anda berada dalam keadaan pikiran yang kesepian, hal itu bisa menyakitkan, membingungkan, dan mengasingkan, yang dapat dengan mudah membuat Anda bereaksi dengan menarik diri lebih jauh ke dalam diri Anda dan mengulangi siklus tersebut. Oleh karena itu, menjangkau seseorang yang dapat memungkinkan Anda memperoleh perspektif dan bantuan sebelum siklus berikutnya terpicu akan sangat membantu. Menumbuhkan persahabatan baru, dan berhubungan dengan keluarga dan teman lama adalah beberapa cara terbaik yang telah dicoba dan diuji untuk memerangi kesepian. Saat ini, Anda bahkan tidak perlu keluar secara fisik dari zona nyaman untuk berbicara dengan orang baru, ada begitu banyak orang daring yang mencari dukungan, koneksi, dan hubungan yang langgeng. Namun, berhati-hatilah dengan siapa yang Anda temui secara online dan jangan pernah memberikan informasi pribadi yang memungkinkan orang lain mencuri identitas Anda atau lebih. 4 dari 6 halaman Buat diri Anda sibuk dengan kegiatan yang disukai “Tidak ada orang berkumpul bersama di salah satu Rumah Allah, membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka sendiri, kecuali bahwa sakeenah ketenangan turun atas mereka, dan rahmat menyelimuti mereka, dan para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebutkan mereka di antara mereka. mereka yang bersama-Nya. " ~ Hadits-An-Nawawi Ada banyak cara untuk tetap sibuk dalam kehidupan sehari-hari untuk mengalihkan diri dari perasaan kesepian. Dari menjadi sukarelawan untuk tujuan yang Anda yakini, hingga memelihara hewan peliharaan atau mengikuti kelas seni atau olahraga, ada begitu banyak hal di luar sana untuk menghabiskan waktu Anda dan mencapai hasil yang produktif, kreatif, dan bermanfaat. Anda bahkan dapat mencoba satu hal baru setiap minggu atau setiap minggu yang dapat membantu Anda menghadapi dan bertemu orang baru, seperti melukis atau yoga, pergi ke perpustakaan, menghadiri acara dan lokakarya yang menarik, dan mempelajari keterampilan baru seperti bela diri atau memasak. . Contoh-contoh tertentu mungkin membutuhkan Anda untuk mengenali dan melawan godaan yang Anda dapatkan untuk mengisolasi diri sendiri, dan mengganti tanggapan Anda seperti tinggal di kamar Anda dengan pergi keluar dengan teman-teman Anda. Anda bisa memulai dari hal kecil, seperti rapat untuk minum kopi atau berjalan-jalan di taman. Ini mungkin tidak mudah, tapi memulainya adalah langkah yang baik pelan-pelan keluar dari kesepian Anda. 5 dari 6 halaman Bertahanlah di masa-masa sulit Pentingnya mengunjungi satu sama lain semakin ditekankan ketika teman-teman kita sakit atau mengalami kesulitan. Tidak diragukan lagi dalam keadaan seperti itu, seseorang lebih rentan terhadap perasaan depresi dan duka dan Nabi Muhammad Saw pentingnya teman. Nabi Muhammad Saw memberi tahu kita bahwa jika kita mengunjungi saudara atau saudari kita pada saat sakit, kita akan menemukan Allah bersama mereka. Dan jika kita hanya menghibur saudara-saudara kita pada saat bencana atau kehilangan orang yang kita cintai, Allah akan memberi kita pakaian yang terhormat pada hari kiamat. Hadiri Ibadah Berjemaah Sebagai Muslim, kita dianjurkan untuk keluar rumah dan datang ke masjid sesering mungkin, paling tidak seminggu sekali. Terlepas dari pahala spiritual yang sangat besar yang kita terima karena menghadiri ibadah berjemaah seperti itu, kegiatan tersebut pasti meningkatkan kohesi sosial dan mengangkat rasa memiliki masyarakat. Ibn`Umar RA meriwayatkan Rasulullah Saw berkata "Shalat berjamaah dua puluh tujuh kali lebih berjasa daripada shalat yang dilakukan secara individu." Bukhari dan Muslim. 6 dari 6 halaman Berikan salam satu sama lain Jika berdoa berdampingan tidak cukup, Nabi Muhammad Saw juga akan terus-menerus menasihati kita untuk saling memberi salam damai, baik itu kepada yang kita kenal atau yang tidak kita kenal. Dia juga akan mendorong kita untuk saling menyapa dengan senyuman di wajah kita, karena itu dicatat sebagai amal. 'Abdullah Ibn' Umar meriwayatkan bahwa seorang pria bertanya kepada Rasulullah ﷺ "Apa hal terbaik dalam Islam?" Dia berkata, "Memberi makan orang lain dan memberi salam salam kepada mereka yang kau kenal dan mereka yang tidak engkau kenal." Bukhari dan Muslim [amd]
Selaridengan firman-Nya dalam surah al-Rad, ayat 28,"dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang.". Ketahuilah bahawa Allah sentiasa ada bersama-sama kita seperti yang tertulis dalam surah al-Baqarah, ayat 186, "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat.
BELAKANGAN ini banyak sekali peristiwa saling judge atau saling menghakimi antar sesama umat beragama. Bahkan tidak jarang ada beberapa oknum yang tega menyebut dirinya paling benar dalam beragama dibanding orang lain. Lalu bagaimana islam memandang hal ini? Apa hukum merasa diri paling benar dalam beragama islam? Mendekati akhir jaman, kita sering merasa disulitkan untuk menilai mana yang benar dan salah. Apa yang kita anggap benar belum tentu benar sepenuhnya di hadapan Allah SWT. BACA JUGA Benarkah Lelaki Bisa Jatuh Cinta Berkali-kali? Bisa jadi apa yang kita anggap keliru ternyata lebih baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak pernah menggagap diri paling benar dalam beragama. Allah sendiri dalam Al Quran berfirman, “Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” QS. An-Najm 32 Setan penuh tipu daya untuk menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka. Selain mengajak untuk berbuat dosa dan kerusakan, setan juga kerap melancarkan godaan yang dirasa benar dan baik padahal kenyataannya tidak. Salah satu contohnya adalah menanggap orang lain lebih salah dalam beribadah dibanding dirinya sendiri. Dengan cara ini, setan seolah membuat manusia merasa dirinya suci dan bebas dari dosa. Salah satu contoh perbuatan merasa diri paling benar adalah mengabarkan ke orang lain bahwa dirinya paling benar dan paling dalam ilmunya. Merasa diri paling benar atau paling suci dalam beribadah adalah hal yang dibenci oleh Allah. Karena ini adalah perbuatan Yahudi dan Nasrani yang jelas-jelas dicela oleh Allah dalam Al Quran. Kebiasaan Yahudi dan Nasrani ini diabadikan dalam kitab suci Al Quran, “Dan mereka berkata “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ?” QS. Al-Baqarah 80 Kebiasaan mereka ini pun kemudian dijelaskan secara gamblang oleh Allah melalui ayat berikut ini, Dan mereka Yahudi dan Nasrani berkata “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu hanya angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” QS. Al-Baqarah 111 Karena kebiasaan mereka ini, Allah Ta’ala kemudian mencela perbuatan mereka dan diganjar oleh dosa. Hal ini juga berlaku bagi umat Islam yang merasa dirinya paling benar dibanding umat islam lainnya. “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikitpun.” QS. An-Nisa’ 49 “Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata bagi mereka.” An-Nisa’ 50 Masih sehubungan dengan hukum merasa diri paling benar, Rasulullah juga melarang umatnya untuk merasa dirinya lebih suci atau lebih baik dalam beragama. Sebagaimana disebutkan dalam haditsnya berikut ini “Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian.” HR. Muslim Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Karena dengan mengenal diri sendiri dapat menghindari kita dari penyakit hati seperti sombong, riya, ujub, takabur, dan lain sebagainya. Selain itu, dengan mengenal diri sendiri juga untuk menghindari perdebatanyang tidak perlu. Stop! Jangan Merasa Paling Benar! Kalimat ini bisa jadi diucapkan oleh orang tertentu ketika melakukan diskusi atau berdebat, akan tetapi jika diperhatikan justru perlu ditinjau kembali bagi yang mengucapkan kalimat ini. Artinya yang berkata seperti ini perlu introeksi diri karena justru dialah yang “merasa paling benar” Misalnya ada seseorang yang mengungkapkan pendapatnya atau pendapat ulama yang ia yakini terhadap suatu hal tanpa menyinggung pendapat lain yang berbeda dengannya. Tiba-tiba ada orang yang berkata dan mengomentari “Anda jangan merasa paling benar, pendapat anda perlu ditinjau ulang juga bahkan terkadang dengam bahasa yang kasar atau menyindir” Saudaraku, perkatikan hal berikut “Bisa jadi pada orang yg ketika orang lain memberikan pendapat, kemudian ia tidak setuju dan bahkan ia mencela menyindir-nyindir Ia pikir dia lah yg paling benar, orang lain yg menyampaikan pendapat itu adalah salah” Justru orang yang mengatakan “jangan merasa paling benar” itu yang merasa paling benar, karena Ia menyangka pendapatnya yang benar yang lain salah sehingga tidak boleh disampaikan Ia mengkritik atau bahkan mencela orang yang menyampaikan pendapat yang berbeda denganya Bahkan ia tidak mau orang lain menyampaikan pendapatnya dan bahkan memaki-maki di postingan orang lain. Saudaraku, Dakwah dalam Islam itu mudah, jika diterima Alhamdulillah, jika ditolak maka tidak boleh dipaksakan dan dimusuhi karena mereka masih saudara kita se-Islam. BACA JUGA Begini Tata Cara Shalat Jenazah yang Benar Dalam agama tidak ada paksaan untuk menyakini dan tidak boleh memaksa orang lain berhenti akan dakwahnya, tentu dakwah yang sesuai manhaj ahlus sunnah wal jamaah. Allah Ta’ala berfirman, “ Tidak ada paksaan dalam memeluk agama.” QS. Al Baqarah 256 []
Janganmerasa sendiri ada allah. Terimalah segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri itu sebagai suatu nikmat yang perlu disyukuri. 'yusuf, anak daud, janganlah engkau takut mengambil maria, sebagai isterimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya. Tetapi merasa diri paling benar, paling bersih, dan paling suci mesti
Dapatkan Update berita melalui notifikasi browser Anda. Kamis, 15 Juni 2023 Andi Muhammad Senin, 10 Oktober 2022 - 1737 WIB Ustaz Hanan Attaki. Foto Istimewa. Jakarta - Pendakwah milenial Ustaz Hanan Attaki mengatakan, bila seorang hamba-Nya sedang sendiri menghadapi masalah hingga berputus asa, hendaknya kembali mengingat Allah dan memohon bantuan-Nya."Wahai hamba-Ku ma wadaakka rabbuka wa maqala aku sebagai Tuhan-Mu yang memelihara kamu yang menjaga kamu yang menciptakan kamu tidak pernah meninggalkanmu," kata Ustaz Hanan Attaki dalam penggalangan ceramahnya di kanal Hanan Attaki, dikutip Senin 10/10/2022. Ustaz Hanan menegaskan, Allah SWT itu tidak benci kepada hamba-Nya yang tidak merasa putus asa. Dan Allah selalu bersama mereka yang berharap Juga Ustaz Hanan Attaki Batal Tampil di Masjid IstiqlalNamun sebaliknya, jika kita merasa bisa menghadapi masalah sendirian tanpa melibatkan Allah, lantas Sang Khalik pun akan membiarkan hamba-Nya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. "Tapi kalau kita berharap kepada Allah, Allah nggak pernah mengecewakan siapapun yang berharap dan bergantung kepada-Nya," katanya. Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah sudah semestinya selalu berharap dan mengingat Allah dalam kehidupan. Dan jangan pernah berputus asa, sebab Allah selalu bersama hamba-Nya yang berjuang di dunia dengan melibatkan dan berharap bantuan-Nya.zhd TOPIK TERKAIThidayah allahkekasih allahtausiyahustadz hanan attakiBERITA TERKAIT Namun jangan pernah murung dengan keadaan yang ada. Jangan pernah merasa sendiri dan sepi karena dunia ini begitu luas. Pun jangan pernah merasa tidak ada yang menyayangi kita sebab Allah dan Tuhan ada di hati kita. Di bawah ini kami akan membagikan beberapa daftar kumpulan ayat emas Alkitab atau firman Tuhan tentang kesepian.
"Sendiri bukan kesalahan. Memilih untuk menjadi single pun sama sekali nggak ada salahnya kok. Lagipula Mbak punya Allah. Dan mbak Malica juga sudah punya pasangan yang setia. Pasangan yang nggak akan pernah melukai, tetapi justru akan memberikan kebahagian setiap lain adalah menulis. Benar, kan, Mbak?” Sulit dipercaya, ternyata orang yang baru saja saya temui beberapa bulan lalu sebagai partner kerja memberikan petuah yang bikin hati saya adem banget malam itu. Sebelumnya, saya mengalami momen yang awkward banget ketika beberapa orang mulai mempertanyakan status saya saat ini. "Kenapa nggak nikah, Mbak? Mantan udah nikah, lho!" "Kenapa nggak usaha nyari Mbak Malica? Kasihan anak-anak tuh udah pada gede." Ah, bagaimana saya harus menjelaskan pada mereka? Jika saya diam, takutnya mereka semakin penasaran, kan? Saya bukan tidak ingin menikah lagi. Keinginan untuk membina sebuah rumah tangga yang kedua pastinya ada. Tetapi kegagalan sebelumnya, cukup membuat saya tersadar bahwa pernikahan tidak hanya menyatukan dua hati saja. Melainkan menyamakan visi dan misi hidup, bisa menerima kekurangan pasangan, saling menghargai dan menghormati, menjaga kepercayaan pasangan, serta mampu menyatukan dua keluarga. Jika saja ada salah satunya tidak dipatuhi, maka, tidak menutup kemungkinan tembok rumah tangga yang tadinya kokoh, perlahan-lahan akan roboh. Yah, meski saya tahu bahwa hadirnya sebuah masalah dalam rumah tangga sangatlah wajar. Tetapi tetap saja, beberapa pilar yang sudah saya sebutkan di atas, alangkah baiknya tetap dijaga agar tercipta keluarga yang bahagia. Itulah yang menjadi alasan kenapa saya harus benar-benar mempertimbangkan dalam hal memilih pasangan. Saya juga bukannya nggak mau mencari pasangan selama 5 tahun ini. Sebenarnya ada sih yang klik di hati. Hanya saja, lagi-lagi saya berpikir apakah dia akan menerima keadaan saya? Perempuan yang tak lagi muda dan memiliki dua anak? Apakah dia bisa menganggap anak saya seperti anaknya sendiri? Sungguh, memikirkan pernikahan kedua itu lebih ribet dibanding pernikahan pertama, apalagi jika ada anak. Sejatinya yang terlintas bukan perkara bagaimana ijab qobul yang akan berlangsung dengan khidmat. Atau apakah si dia lancar mengucapkan kalimat sakral itu ya? Namun sebaliknya, kegalauan itu hadir ketika saya harus mengenalkan sosok lelaki yang akan menjadi ayah bagi anak-anak. Bahkan sekadar menyebut namanya di depan anak-anak saja, mulut saya seolah terkunci, seperti dihadang oleh tumpukan batu-batu besar sehingga ucapan yang sejatinya ingin sekali saya sampaikan pada anak-anak tertahan di tenggorokan saja. Sementara hati saya menangis bak ditusuk duri yang sakitnya tak terperi. Meski demikian, sampai saat ini saya tidak pernah memiliki keinginan untuk menutup hati dari lawan jenis. Sesakit apapun luka di masa lalu, bukan berarti saya harus minder, nggak mau taaruf dengan lawan jenis, atau bahkan mengecilkan kelebihan diri. Cukup berpikir sederhana saja. 30 tahun bukanlah usia yang pantas untuk berbasa-basi dalam hubungan. Apalagi harus ngikutin tren menjadi bucin yang suka galau nggak jelas. Dimana kegalauan tersebut tanpa disadari memberikan efek kurang baik secara mental maupun psikis. Yang paling menyeramkan, kemungkinan saya pribadi pastinya sedikit banyak lebih suka mengeluh dan mengeluh. Tak jarang saya akan merasakan kesepian dengan tidak adanya pasangan atau parahnya saya akan menganggap hidup ini nggak adil banget. Padahal masih ada yang lebih penting untuk dipikirkan daripada sekadar meratapi nasib sebagai jomlo, bukan? Teringat sebuah kelas online yang diadakan oleh satu persen dengan mengambil tema "Menyendiri tanpa merasa sendiri." Wow .... tema yang unik untuk dilirik. Saat membaca info kelas tersebut di instagram satu persen, saya tergiur. Kenapa? Generasi sekarang sangat butuh yang namanya ilmu pengembangan diri menciptakan kita itu sebagai makhluk yang istimewa dibanding makhluk lain ciptaan-NYA. Oleh karena itu, sebisa mungkin hargailah diri sendiri. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 70 Sebagai makhluk yang diistimewakan sekaligus dibekali akal oleh Allah, sehingga sudah sepatutnya sebelum berpikir kita harus mengolahnya terlebih dahulu. Sebelum berpikir kita sendirian di dunia ini, maka ingatlah bahwa Allah teramat dekat dengan kita. Itulah kenapa satu persen mengadakan kelas online berbasis self-improvement guna menyadarkan kita agar tidak berpikir negatif, tidak kehilangan jati diri ketika tersudutkan oleh ujian hidup, juga tidak menjadi sosok yang labil hanya karena omongan dari toxic people yang ada di sekitar kita. Makanya, perihal jodoh saya lebih memasrahkan pada Allah saja. Sesekali saya menjadi sosok yang cuek bebek ketika ada ucapan yang nggak enak didengar. Saya pun sangat yakin jika Allah telah menyiapkan jodoh terbaik buat saya kelak. Seorang imam yang tidak hanya menjaga dan menuntun saya menuju surga-Nya. Tetapi juga dialah yang akan menjadi panutan anak-anak saya. Itulah harapan saya. Akan tetapi jika sampai saat ini jodoh dari Allah belum juga tampak hilalnya, ya nggak masalah. Saya harus bersabar untuk menunggu lagi. Dan umpama, suatu saat takdir saya memang tidak dipertemukan lagi dengan jodoh yang klik. Lantas apa yang harus saya lakukan agar terus bertahan dalam kesendirian? Apakah saya akan bisa bahagia meski tidak ada pasangan untuk berbagi? At least untuk saat ini, kegagalan cukup mengajarkan saya untuk menjadi perempuan yang tegar dan mandiri. Dalam situasi apapun, saya harus bisa menciptakan sebuah kebahagiaan untuk diri sendiri sekalipun tanpa pasangan. Toh, fokus hidup saya sudah beralih pada mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak-anak bukan? Mungkin terdengar sangat egois ya? Tapi inilah pilihan hidup. Karena masa depan saya adalah anak-anak. Merekalah, dua perak yang harus saya ubah menjadi mutiara di masa depan. Nah, lantas bagaimana cara saya agar tetap bertahan seorang diri? Apalagi di tengah wabah coronavirus seperti sekarang, bukan hanya mental yang terkekang, tetapi imbauan untuk bekerja dari rumah juga seringkali membosankan. Tidak ada pasangan untuk berbagi curhat perihal finansial yang tak lagi stabil. Bisa saja menjadikan diri ini semakin merasa kesepian? Well, sepertinya saya harus memiliki cara untuk membahagiakan diri sendiri agar lebih ringan menjalani hidup bersama anak-anak. Tentunya selalu menjadikan Allah sebagai tempat bersandar dalam segala hal. Cara Bahagiaku Menikmati Status Single. Simple dan Anti Ribet! 1. Menulis Membuatku Merasa Hidup Tak dimungkiri, menulis adalah cara saya untuk meraih kebahagiaan yang sebenarnya. Mulanya, saya menulis hanya sebagai sarana self-healing. Namun, semakin ditekuni, perlahan-lahan menulis mampu mengurangi beban hidup. Dengan terus menulis, saya merasa lebih hidup. Seperti yang dikatakan Natalie Goldberg, penulis buku berjudul Writing Down The Bones. Buku tersebut kurang lebihnya berbicara tentang siapapun yang berprofesi sebagai penulis, dia bisa dikatakan seperti hidup dua kali. Di mana hidup pertamanya dihabiskan untuk menghasilkan tulisan awal. Hidup yang kedua lebih difokuskan pada mengoreksi tulisan, dan mengujinya. Bagaimana maksudnya? Ilustrasinya, seorang penulis bisa merekayasa sebuah kehidupan. Tentunya dengan imajinasi penulis yang disampaikan dengan bahasa tulisan. Menulis genre apapun, penulis harus menyisipkan pesan pada pembaca. Memotivasi pembaca agar terpengaruh dengan apa yang sudah ditulis. Inilah yang menjadikan penulis selalu merasa hidup. Dimana setiap goresan yang pernah dia torehkan, ternyata mampu membentuk napas kehidupan baru. Mereka yang merasa ujian hidup terlalu berat, tanpa sadar mau mengubah cara berpikir karena tulisan. Jadi, itulah kenapa menulis membuat saya terus bahagia. Menulis selalu menuntun saya untuk menulis hal-hal positif agar tulisan tersebut menginspirasi. Dan lagi, setiap tulisan adalah tanggungjawab. Kita nggak bisa menulis kalimat tanpa sebab. Apa yang kita tulis akan ada perhitungan di akhirat kelak. Ada sebuah cerita, dan saya baru mengalaminya tiga hari lalu. Sungguh, kalimat ini sangat sederhana. Karena saya ingin melampiaskan uneg-uneg dalam pikiran saja. "Ketika sebuah kebaikan disalahartikan" kalimat ini yang saya tulis di media sosial instagram malica_ahmad Dalam captionnya saya berbicara tentang apabila seseorang berprasangka buruk akan kebaikan yang kita lakukan, tak perlu membalas dengan ucapan. Apalagi harus mencari tahu kenapa mereka bisa berprasangka demikian. Baiknya, untuk membungkam suara-suara tumbang tersebut adalah dengan prestasi. Biarkan diri kita terbang lebih tinggi, sehingga mereka yang meremehkan tak lagi mampu mengejar. Ya, inilah yang saya sebut sejatinya menulis itu menguji diri sendiri. Apa yang kita tulis, bisa saja itu yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Kemudian kita pun tertantang untuk mencari solusinya. Jadi, menulislah yang baik hingga dari tulisan kita itu mampu memberi dampak yang baik bagi siapapun. 2. Kopi Selalu Menjadi Teman untuk Belajar Memaknai Hidup Bukan rahasia umum jika dengan menyeruput segelas kopi di pagi hari akan memberikan energi positif saat beraktivitas seharian. Kandungan kafein dalam kopi mampu membangkitkan hormon endorphin dalam tubuh sehingga saat kita menghidu aromanya saja, kita akan merasa nyaman dan tenang. Inilah cara bahagia receh saya yabg kedua. Saya adalah salah satu perempuan yang seringkali menyebut diri sendiri sebagai coffee lovers. Segala jenis kopi hitam sangat enak untuk dinikmati. Bahkan saya bisa katakan bahwa jenis apapun minuman yang pernah saya konsumsi, sungguh nikmatnya kopi belum terkalahkan. Kopi selalu menjadi teman setia saya di mana pun dan kapan pun. Saat merasa suntuk, biasanya saya memilih untuk menyedu kopi dibanding menonton TV. Tak hanya itu, saat saya merasa stuck menulis, saya seringkali menjadikan kopi sebagai pelarian untuk mencari inspirasi baru. Duduk di belakang rumah sembari melihat burung-burung kecil berterbangan, atau sekadar mendengar merdunya embusan angin menyapa pohon bambu yang rimbun. Pokoknya, bercengkrama dengan kopi hitam selalu membawa akhir yang bahagia. 3. Traveling Membuatku Belajar Makna Syukur Siapa sih yang nggak suka traveling? Siapa juga yang tidak bahagia saat traveling? Traveling adalah salah satu alasan saya kenapa tetap bahagia meski berstatus jomlo. Menurut saya, dengan melakukan traveling ke berbagai daerah, saya akan menemukan hal baru yang belum pernah saya temui sebelumnya. Bagi perempuan seperti saya yang suka tantangan sekaligus selalu excited saat melihat sesuatu yang baru, traveling menjadi obat paling ampuh untuk melepas semua masalah hidup. Bahkan saya bisa bilang, traveling memberikan sebuah kebebasan. Alasan ini juga yang menjadikan traveling jauh lebih membahagiakan dibanding harus sibuk memikirkan pasangan baru. Solo traveling maupun backpacker bersama beberapa teman, sejenak meminta saya untuk mengenal diri sendiri lebih jauh lagi. Nggak masalah meski statusnya saya adalah seorang ibu dengan dua anak yang usianya masih 7 tahun dan 5 tahun. Namun, kalian juga harus tahu bahwa ibu rumah tangga juga mendapatkan hak untuk melepas statusnya sementara dan memberikan kesempatan me time untuk dirinya. Oh ya, traveling nggak harus mengeluarkan banyak modal kok. Dengan budget yang sangat minim pun, tentu saja kita sudah bisa berlibur ke tempat yang diinginkan. Kuncinya, kalian harus mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. 4. Berimajinasi Gratis dan Membuka Wawasan dengan Membaca Siapa bilang membaca itu kegiatan yang membosankan? Saya meletakkan membaca menjadi aktivitas keempat yang mampu menciptakan kebahagiaan. Saya selalu menjadwalkan membaca buku setiap dua hari sekali. baik buku-buku tersebut berupa buku fisik maupun buku digital. Selain itu, saya juga acapkali membaca beberapa artikel dengan tema-tema yang disukai. Pokoknya, membaca harus menjadi kebiasaan. Kenapa membaca membuat saya bahagia? Sebab di sana saya mendapat ilmu gratis. Saya bisa mengambil hikmah dalam setiap tulisan di dalam buku, artikel, ataupun tulisan lainnya. Yang mana membaca secara tidak langsung mengajak otak saya untuk berjalan-jalan mencari kebenaran kalimat yang tertulis di sana. 5. Berdandan Meningkatkan Mood Secara Instan Pernah mendengar jika perempuan akan selalu feel good jika dirinya berpenampilan look good. Nah, untuk menjaga penampilan nggak harus dengan berpakaian bagus. Cukup dengan bersolek atau menghias diri dengan lipstik saja, suasana hati perempuan tentu akan senang dan bahagia. Saya memang nggak bisa dandan. Tetapi saat suasana hati badmood, seringkali saya menghabiskan waktu untuk melukis wajah dan bibir. Meski setelah puas saya pun akan menghapus ukiran make up. Hahaha Dan jangan lupa, berdandan bukan hanya boleh dilakukan untuk perempuan bersuami saja kok. Jomlo juga punya hak untuk bersolek demi membahagikan diri sendiri. Bukan untuk orang lain, ya. Teman, lima hal di atas memang terkesan sesuatu yang remeh, bahkan receh sekali. Sebenarnya tidak hanya saya yang bisa melakukan, tetapi semua orang mampu untuk mempraktikannya. Hanya saja, nggak semua orang dapat mengambil bagian-bagian penting yang bisa membuat bahagia. Padahal apapun aktivitasnya, jika hati kita merasa senang melakukannya, dengan pikiran yang fresh tanpa beban, serta bisa mengambil setiap pelajaran. Kebahagiaan itu pun tercipta dengan sendirinya tanpa perlu dicari ke tempat yang sangat jauh sekalipun. Yang namanya bahagia, itu sangat dekat dengan diri kita kok. Cuma ya gitu, tak banyak dari kita yang menyadari. Anehnya, sebagian dari kita mempercayai bahwa cara menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri itu susah. Sehingga mereka seolah-olah hidupnya tidak bahagia. Akhirnya, kita pun mengeluhkannya ke sana-sini, kemudian merasa sendiri dan tidak punya teman dekat yang bisa mengerti. Padahal kalau kita mau, bahagia cukup dilakukan dengan bersyukur dan janganlah merasa sendiri. Ingat, Allah selalu dekat. Allah menemani setiap langkah dan keringat yang kita teteskan untuk berjuang di dunia. Jomlo? Nggak ada pasangan? Ya woles aja. Punya pasangan pun belum menjamin hidup kita sempurna kok. Percaya deh. Jadi, bahagialah dengan caramu, bukan cara tetangga di sebelahmu. Ciptakan, bukan mencari. Itulah yang disebut kebahagiaan hakiki.

Janganpernah merasa sendiri. Apabila ingin sesuatu, minta saja pada Allah. Bila butuh pertolongan, mintalah pada Allah. Sebab jika ada sebagian orang atau seluruh orang ingin mencela, menghardik, menghina, mencelakai, merendahkan, meremehkan yang lain, sesungguhnya itu tidak akan terjadi kecuali atas kehendak Allah.

Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, 4: 228, no.4876.

dipublikasikantanggal 09 Juli 2020kata motivasi jangan merasa sendiri karena ada Allah yang senantiasa menemanisemoga menambah motivasi buat sahabat yang se
JanganTakut Sendiri, Jangan Pernah Merasa Sepi.. Ada Allah Diary 1. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, Sering merasa sendiri, tak punya teman bicara, merasa sepi dalam keramain. Ya.. itu aku. Tipe orang yang cukup ekstrovert pada orang-orang terdekat. Namun, introvert pada orang-orang baru.
d8L5q9.
  • j8ve80ixak.pages.dev/559
  • j8ve80ixak.pages.dev/291
  • j8ve80ixak.pages.dev/268
  • j8ve80ixak.pages.dev/28
  • j8ve80ixak.pages.dev/977
  • j8ve80ixak.pages.dev/808
  • j8ve80ixak.pages.dev/734
  • j8ve80ixak.pages.dev/708
  • j8ve80ixak.pages.dev/184
  • j8ve80ixak.pages.dev/607
  • j8ve80ixak.pages.dev/910
  • j8ve80ixak.pages.dev/55
  • j8ve80ixak.pages.dev/626
  • j8ve80ixak.pages.dev/135
  • j8ve80ixak.pages.dev/410
  • jangan merasa sendiri ada allah