SurahAt-Taubah. Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas. Surah At-Taubah (سورة التوبة) terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surah-surah Madaniyyah. Surah ini dinamakan At Taubah yang bermaksud pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang bermaksud berlepas diri yang
Pada periode awal misi Nabi Muhammad saw., ketika beliau dan para sahabat beliau menghadapai kesulitan besar di Mekah yang nyaris menyebabkan keputusasaan dan frustrasi, saat itu situasinya sangat suram. Para sahabat mulai bertanya dalam hati, apakah misi ini memasuki jalan buntu? Saat kritis itu bertepatan dengan waktu pemberhentian wahyu fatratul wahyi. Selama itu, Nabi Muhammad saw. tidak menerima wahyu. Kemudian, Allah Ta’ala menurunkan wahyu surat Adh Dhuha surat ke-93. Sebagian ayat dalam surat Ad Dhuha adalah, “Demi terangnya waktu siang. Dan demi malam tatkala sunyi senyap. Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak benci denganmu. Dan sesungguhnya yang akhir itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” Adh-Dhuha, 931-4. Sebelum turunnya wahyu surat Adh-Dhuha itu, sempat ada kegelisahan dan kekhawatiran dalam batin Nabi Muhammad saw., bahwa jangan-jangan penghentian turunnya wahyu itu karena Allah tidak berkenan atau kecewa pada beliau. Ternyata hal itu terjadi semata-mata karena kebijaksanaan Allah Ta’ala. Di satu sisi, surat Adh-Dhuha itu mengandung kata-kata hiburan dan jaminan dari Allah Ta’ala bahwa Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan para pengikut beliau yang setia. Keadaan hidup beliau dan para pengikut beliau yang setia di akhir akan lebih baik daripada di awal. Di sisi lain, surat Adh-Dhuha itu mengandung nubuat bahwa pada zaman akhir Islam umat Islam mengalami kemunduran. Tetapi Allah memberikan jaminan bahwa Dia tidak akan meninggalkan perkara Islam umat Islam sejati. Penafsiran ini diberikan dengan dasar, dalam susunan ayat lebih dulu disebutkan wadh dhuhaa demi terangnya siang yang mengibaratkan terangnya kejayaan Islam pada zaman Nabi Muhammad saw. dan sahabat, serta berlanjut pada generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Kemudian diikuti wal laili idzaa sajaa demi malam tatkala sunyi senyap yang mengisyaratkan kemunduran Islam umat Islam pada zaman akhir. Kemudian disusul dengan ayat yang intinya Allah tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan Islam. Beberapa ayat Quran dalam surat Adh-Dhuha itu menunjukkan fenomena alam. Karena rotasi planet bumi pada porosnya, hal itu membuat ada pergantian yang ajek antara siang dan malam. Fenomena alam ini mengandung pelajaran berharga untuk kehidupan kita. Pergantian siang dan malam melambangkan pergantian pengalaman positif dan pengalaman negatif. Dalam kehidupan kita, ada malam yang gelap dan pagi serta siang yang cerah, ada keputusasaan dan harapan, ada rintangan dan jalan keluar. Semua itu mengingatkan bahwa kita seharusnya tidak menjadi kurban rasa frustrasi, karena hanya melihat keadaan pada saat ini. Kita harus mempunyai harapan tentang masa depan. Seperti waktu malam itu sementara, sesudahnya akan datang pagi yang cerah. Begitu pula waktu sekarang hanya sementara, bisa diyakini setelah beberapa hari akan ada masa depan yang cerah. Jadi kebijakan terbaik bagi kita adalah bekerja keras di masa sekarang, dan mengharap serta meyakini bahwa pada suatu hari yang akan datang kesuksesan akan datang dan bisa kita raih. Masa hidup bisa dibagi menjadi dua bagian, masa perjuangan dan masa kesuksesan. Masa perjuangan atau masa kesulitan ibarat malam. Masa kesuksesan atau masa kemudahan ibarat siang. Malam yang gelap tentu bergerak menuju ke pagi yang cerah. Demikian pula dalam kehidupan manusia, perjuangan saat sekarang tentu diperlukan untuk menuju kesuksesan di masa depan. Semoga kita termasuk orang yang memiliki optimisme tinggi dalam menghadapi dinamika hidup ini, sehingga akhirnya mencapai kesuksesan. Aamiin. Oleh Yatimin AS — ooo — Navigasi pos Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Semua berujung pada dua pilihan; (1) dunia yang akan meninggalkanmu atau (2) Engkau yang akan meninggalkannya. Kecuali beramal untuk Allah. Maka beramal untuk Allah akan berujung Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan, asbabun nuzul, keutamaan surat dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas surat ad-Dhuha ayat 1-3 وَالضُّحى 1 وَاللَّيْلِ إِذا سَجى 2 ما وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَما قَلى 3 Waḍ-ḍuḥā. Wal-laili iżā sajā . Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā. Artinya, "1 Demi waktu dhuha ketika matahari naik sepenggalah, 2 dan demi malam apabila telah sunyi. 3 Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu." Surat ad-Dhuha termasuk surat makiyah, berjumlah 11 ayat, 40 kalimat dan 142 huruf. Surat ini dinamakan dengan surat ad-Dhuha berdasarkan awal suratnya, yakni Allah bersumpah dengan waktu dhuha. Asbabun Nuzul Surat ad-Dhuha Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam tafsirnya memyebutkan beberpa riwayat terkait asbabun nuzul tiga ayat surat ad-Dhuha sebagai berikut Pertama, hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan selainnya dari Jundab, ia berkata 'Nabi saw sakit sehingga tidak qiyamul lail selama satu atau dua malam. Lalu seorang perempuan mendatanginya seraya berkata 'Hai Muhammad, aku tidak melihat setanmu kecuali dia telah meninggalkanmu. Lalu Allah swt menurunkan ayat '1 Demi waktu dhuha ketika matahari naik sepenggalah, 2 dan demi malam apabila telah sunyi. 3 Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu'." Kedua, diriwayatkan oleh Sa'id bin Mansur al-Faryabi dari Jundab, ia berkata Jibril melambatkan penurunan wahyu kepada Nabi saw, kemudian orang-orang musyrik berkata " Allah sungguh telah meninggalkan Muhammad", kemudian turunlah ayat wadh dhuha. Ketiga, diriwayatkan oleh al-Hakim dari Zaid bin Arqam, ia berkata "Nabi Muhammad saw berdiam beberapa hari lantaran Jibril tidak menurunkan wahyu kepadanya. Kemudian Ummu Jamil istri Abi Lahab berkata 'Aku tidak melihat sahabatmu kecuali telah meninggalkan dan membencimu.' Kemudian Allah menurunkan surat ad-Dhuha. Wahbah bin Mustafa az-Zuhaili, at-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr 1418 H], juz XXX, halaman 283. Kesunnahan Membaca Takbir setelah Surat ad-Dhuha dan Surat Setelahnya Wahbah az-Zuhaili menyebutkan dalam tafsirnya, at-Tafsirul Munir, dari Imam as-Syafi'i bahwasanya disunahkan untuk membaca takbir dengan mengucapkan اللَّه أكبر atau اللَّه أكبر، لا إله إلا اللَّه، واللَّه أكبر setelah membaca surat ad-Dhuha dan seluruh surat setelahnya. Ulama Qurra' atau ahli baca Al-Qur'an menyebutkan korelasi kesun​​​nahan​​​​​ takbir di membaca surat ad-Dhuha dan seluruh surat setelahnya karena ketika wahyu terlambat kepada Rasulullah saw dan terjeda beberapa waktu, kemudian malaikat datang memberikan wahyu kepadanya, yakni surat ad-Dhuha Rasulullah saw bertakbir karena bergembira. Az-Zuhaili, at-Tafsirul Munir, juz, XXX halaman 280. Keutamaan Surat ad-Dhuha Al-Baidhawi menyebutkan keutamaan surat ini dalam tafsirnya sebagai berikut عن النبي صلّى الله عليه وسلم من قرأ سورة والضحى جعله الله سبحانه وتعالى فيمن يرضى لمحمد صلّى الله عليه وسلم أن يشفع له وعشر حسنات، يكتبها الله سبحانه وتعالى له بعدد كل يتيم وسائل Artinya, "Diriwayatkan dari Nabi saw "Siapa saja membaca surat ad-Dhuha maka Allah akan menjadikanya orang yang ridhai oleh Nabi untuk diberikan syafaat kepadanya 10 kebaikan, Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak anak yatim dan orang yang meminta-minta". Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil, [Beirut, Darul Ihya' 1418 H], juz V, halaman 230. Syekh Nawawi al-Bantani mengatakan dalam tafsirnya, "Demi waktu dhuha", yakni awalnya siang saat matahari akan naik dan saat matahari memancarkan sinarnya. Pengkhususan waktu dhuha menjadi sumpah karena merupakan waktu di mana Allah berbicara dengan Nabi Musa as dan waktu di mana Nabi Musa as menakhlukkan para tukang sihir Fir'aun. Dinukil dari Qatadah, Muqatil dan Ja'far as-Shadiq, yang dimaksud dengan dhuha adalah waktu Allah berbicara dengan Nabi Musa as; sedangkan yang dimaksud dengan malam adalah malam mi'raj. Dikatakan bahwa penyebutan satu waktu di siang hari dhuha, sedangkan malam dengan keseluruhanya, karena siang adalah waktu bahagia dan istirahat, sedangakan malam adalah waktu kesedihan dan kemurungan. Ini merupakan isyarat bahwa kesedihan dan kegelihasan dunia akan terus-menerus dibandingkan kebahagiannya. Karena dhuha hanya satu waktu sedangakan malam ada beberapa waktu. Muhammad Nawawi al-Jawi, At-Tafsîrul Munîr li Ma’âlimit Tanzîl, [Beirut, Darul Fikr 1425 H/2006 M], juz II halaman 639. Syekh Jalaluddin al-Mahali dalam tafsirnya memjelaskan kata "ma wadda'aka" dengan Tuhanmu tidak meninggalkanmu hai Muhammad. "Wama qala", dan tidak juga membencimu. Jalaluddin al-Mahali, Tafsirul Jalalain, [Kairo, Darul Hadits], halaman 816. Al-Baidhawi menafsirkan "mawaddaaka robuka", Allah tidak memisahkanmu seperti memisahkanya orang yang ditinggalkan. Senada dengan al-Baidhawi, Syekh Nawawi berkata 'Urwah bin Zubair dan putranya, Hisyam dan Ibnu Abi Ablah, membaca dengan tanpa mentasydid huruf dzalnya takhfif, yang bermakna Tuhanmu tidak meninggalkanmu hai Rasul paling mulia, mulai aku menurunkan wahyu kepadamu, sampai seperti perpisahan orang yang ditinggalkan. Lanjut al-Baidhawi, "mawa qola", aku tindak membencimu. Maf'ulnya "qala" dibuang karena sudah cukup disebutkan sebelumnya. Sedangkan Syekh Nawawi menafsirkannya dengan 'Aku tidak membencimu sejak aku mencintaimu'. Nawawi al-Jawi, at-Tafsîrul Munîr, juz II, halaman 639; dan Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi, Anwarut Tanzil, juz V, halaman 319. Walhasil, dalam surat ad-Dhuha ayat 1-3, Allah bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya, yaitu 1 dhuḥā atau waktu matahari naik sepenggalah bersama cahayanya; dan 2 malam beserta kegelapan dan kesunyiannya, bahwa Allah tidak meninggalkan Rasul-Nya, Muhammad saw, dan tidak pula memarahinya, sebagaimana orang-orang musyrik mengatakannya. Wallahu a'lam Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM PCNU Purworejo ​​​​​​​ Yangdimaksud ialah bahwa pengetahuan mengenai kesemuanya itu berada pada-Nya (dan tidaklah Rabbmu lupa) lafal Nasiyyan bermakna Naasiyan, maksudnya, Allah tidak akan meninggalkanmu disebabkan wahyu yang terlambat datang kepadamu. Ketika masalah yang sangat besar menimpa, kadang kamu merasa seperti sendirian, seakan-akan dunia begitu sempit, dan keadaan siang yang terang benderang kadang seperti malam yang gelap, sebab pikiran sudah kalut. Padahal masalah apapun itu kamu punya Allah untuk dijadikan sandaran dan tempat berkeluh kesah. Datanglah kepada Allah sesering mungkin, karena Allah punya penenang atas gemelut batin yang kini menyiksamu. Mintalah jalan keluar darinya, mintalah petunjuk terbaiknya, dan jangan pernah kamu takut sendirian, karena ada Allah yang tidak akan pernah meninggalkanmu dalam kondisi apapun. Jika Kamu Merasa Sendirian, Seakan Semuanya Menjauh Darimu. Ingatlah Allah Tidak Akan Meninggalkanmu Jika kamu merasa sendiri dalam masalahmu, seakan semua yang ada didekatmu menjauh darimu dan tidk peduli dengan kondisimu, maka ingatlah Allah karena Dia tidak akan pernah meninggalkanmu. Allah akan selalu bersamamu saat suka maupun duka, karena sejatinya hanya Allah yang tidak akan pernah mengeluh tentang seperti apa keadaanmu. Jika Kamu Merasa Masalahmu Begitu Berat, Ingatlah Allah Selalu Ada Untuk Memberimu Solusi Jika kamu merasa masalahmu begitu berat, begitu sulit, dan seakan-akanmu menahanmu dalam derita yang sangat, maka ingatlah Allah segera. Ingatlah bahwa Allah selalu ada untukmu memberi solusi, karena masalah itu Allah yang menuliskannya untukmu maka datanglah kepada Allah untuk meminta kekuatan agar kamu bisa menyelesaikannya. Jika Kamu Merasa Lelah Dengan Semua yang Terjadi Dalam Hidupmu, Ingatlah Allah Karena Dia Akan Meringankan Langkahmu Lalu ketika kamu merasa lelah dengan semua yang terjadi dalam hidupmu, merasa linglung sebab masalah yang datang secara bertubi-tubi, jangan menyerah! Tetaplah yakin bahwa semua itu hanya sementara, dan ingatlah Allah dalam setiap langkah yang kamu tapaki agar langkahmu dapat terasa ringan. Jika Kamu Merasa Kegelisahan Sedang Menjeratmu Dalam Ketakutan, Ingatlah Bahwa Bersama Allah Kamu Akan Tenang Dan jika kmau kini merasa kegelisahan yang ada seakan menjeratmu dalam ketakutan, maka ingatlah Allah segera karena saat kamu mengingat-Nya tentu perasaanmu akan lebih tenang. Ingatlah bahwa Allah maha segalanya, agr untuk bergantung kepada-Nya kamu tidak pernah merasa ragu-ragu lagi. Pasrahkan Segalanya Kepada Allah, Agar Kamu Tak Merasa Takut Sendiri Ditengah Masalah yang Menimpamu Iya pasrahkan segalanya kepada Allah, agar dalam kondisi seperti apapun terlebih saat kamu tengah dihimpit permasalahan yang besar, kamu tidak pernah merasa takut. Karena tidak peduli sesendiri apapun kamu dalam mengarungi kehidupan ini, jika kamu mampu menyadari dan yakin bahwa Allah bersamamu, maka tentu tidak akan ada rasa takut yang akan mengusik kedamaian hidupmu.
4 "Jika kamu memiliki teman yang takut kepada Allah, kamu dapat memercayainya. Dia tidak akan pernah meninggalkanmu dalam kesulitanmu." 5. "Hidup adalah perjalanan dari Allah menuju Allah." 6. "Jika kamu melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan Allah, kamu pasti akan mendapatkan pahala yang baik. Tidak ada pekerjaan baik yang tidak berharga." 7.
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133038 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aafb8abacb748 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
134 Perkawinan harus dijunjung dengan penuh hormat oleh semua orang, dan jagalah ranjang perkawinan supaya tetap murni, sebab Allah akan menghukum orang-orang yang cabul dan para pezina. 13:5 Jauhkanlah hidupmu dari cinta uang, dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang kamu miliki sebab Ia sendiri berkata: “Aku tidak akan meninggalkanmu, dan
Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharu Syari’ah إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ. اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. وَقَالَ النَّبِيُ اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. رواه الترمذي، حديث حسن. Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya. Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita. Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah. Ketetapan Allah Adalah Yang Terbaik Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai diharapkan, terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu-waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini. Allah berfirman لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” QS. Al-Balad 4. Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu. Tetapi tanpa disadari hal itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika hal seperti ini terjadi, tak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain, bahkan Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya pun tak luput untuk disalahkan. Orang-orang seperti ini, hendaknya mengingat sebuah firman Allah وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” QS. Al-Baqarah 216. Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Sekilas memandang kehidupan dengan berbagai macam pergulatan di dalamnya. tak ubahnya pepatah Jawa, “ibarate wayang, urip iku manut dalange”. Pepatah itu berarti, ibarat seperti wayang, hidup itu nurut dengan dalang. Tak bisa disangkal jika manusia menjalani kehidupan sudah digariskan oleh Tuhan. Tiap langkah kaki, ayunan tangan, fikiran mengarah, imajinasi menerawang sejatinya sudah digariskan oleh Allah Ta’ala. Manusia hanya menerjamahkan takdir dalam kehidupan dunia. Hanya saja manusia memiliki kuasa untuk memilih. Ini tidak terlepas dari manusia yang memang diciptakan berbeda dengan mahluk lain. Manusia mampu menganalisa segala sesuatu dengan akal. Berbeda dengan mahluk lain yang hanya berjalan sesuai dengan kodrat mereka untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Matahari tak pernah melanggar kodratnya untuk tetap berputar mengelilingi bumi. Bulan pun demikian. Hewan dan tumbuhan di bumi patuh dan bertasbih kepada Allah agar bumi tetap aman dihuni. Setiap manusia lahir pasti memiliki takdir yang telah ditentukan oleh Allah. kehidupan dan takdir memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Ibarat manusia menjalankan aktivitas, takdir akan menentukan keberhasilan atau kegagalan. Tentunya juga bersangkutan dengan tanggung jawab ketika manusia melakoni aktivitas tersebut. Terlepas dari itu semua, ada satu hal yang sangat menarik untuk dicermati. Ini mengenai ketentuan Allah kepada para penerus risalah. Dalam surat Adh-Dhuha ayat 3, Allah berjanji tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang menjadi penerus risalah, apalagi membenci mereka. Ini menjadi sebuah ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ‏ “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu,” QS. Adh-Dhuha 3 Kisah di balik turunnya ayat ini menjadi penguat keyakinan tentang ketetapan itu sendiri. Di mana Allah tidak mungkin meninggalkan hamba-Nya yang berani mengambil jalan menjadi penerus risalah. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan Bukhari disebutkan, istri Abu Lahab atau dikenal wanita pembawa kayu bakar menyebarkan isu hoaks di kalangan penduduk Makkah. Usut punya usut, ternyata beberapa hari terakhir Rasulullah tidak menerima wahyu sebagaimana biasanya. Ada riwayat yang menyebut 2 malam ada pula tiga malam. Di riwayat lain disebutkan 15 hari atau 14 hari. Namun yang pasti kejadian itu membuat Rasulullah sangat bersedih. Di tengah kesedihan Rasulullah itu, istri Abu Lahab menghina beliau dengan hinaan yang sangat keras. “Wahai Muhammad, aku berharap setan kamu sudah meninggalkan kamu,” Kata dia. Wanita pembawa kayu bakar menisbatkan kata setan kepada Allah dan Malaikat Jibril. Hinaan itu tentu sangat menyakiti hati. Terlebih wanita tersebut merupakan bibi Rasulullah. Orang terdekat yang seharusnya mendukung perjuangan, tapi malah balik menyerang dan menjatuhkan. Itu ibarat sudah jatuh ketiban tangga pula. Saat-saat kesedihan Rasulullah sebagai manusia biasa, Allah menurunkan surah tersebut. Seketika wajah beliau sangat bahagia. Tak hanya itu, dengan adanya ayat tersebut, ketatapan mengenai Allah tidak akan meninggalkan penerus risalah menjadi ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat. Ketetapan itu akan terus ada sampai kapan pun. Sama halnya dengan Al-Qur’an yang tidak bisa dikekang oleh ruang dan waktu. Konsep yang sudah pasti itu seharusnya menjadikan hati seseorang yakin untuk meneruskan risalah yang dibawa oleh Rasulullah. Rumah bisa saja tak semewah pejabat negara, tapi apa yang lebih berharga dibandingkan perlindungan dari Allah. Bukankah itu surga sebelum masuk surga di akhirat kelak. Penerus risalah tak perlu risau dengan hinaan para pembenci Islam. Fitnah yang bertebaran di media sosial hanyalah duri biasa, tak sebanding dengan duri neraka kelak. Jadi, bersyukur lantaran mendapatkan hidayah menjadi penerus risalah adalah jalan terbaik. Bahagia menjalani profesi sebagai penerus risalah. Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, selama dekat dengan-Nya, berzikir kepada-Nya., beribadah kepada-Nya, mengikuti jejak nabi-Nya, berjuang untuk agama-Nya. Allah akan terus bersama para penerus risalah. Allah tidak akan pernah meninggalkan para penerus risalah. Setiap doa pasti diijabah. Setiap hajat, walau masih dalam hati, Allah pasti mendengar. Apa yang menjadi jeritan hati tak tersuarakan, Allah Maha Tahu semuanya. Jadi tunggu apalagi, jadilah penerus risalah, pejuang penegak syariah Islam. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ Wallahul muwaffiq بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. Khutbah Kedua الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ. اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Download File Khutbah Jum’at Edisi 278
Doamalam Katolik Hari ini Tuhan Tidak Akan Meninggalkanmu bersama Tim Pendamping setiap hari pada pukul 20.00Dukung kami dengan Subcribe dan bunyikan lonce
Tapi, Promo Spesial Khusus Hari ini!! Lebihdari itu berdo'a berdo'a berdo'a dan berdo'a. Tuhan sayang dengan hambaNya. Semuanya. Jangan TAKUT ketika tidak ada orang yang menyayangimu. Berjanjilah untuk tetap bersama Tuhan, Allah kita yang kita sayang, maka Dia tak akan meninggalkanmu sendirian. Allah memeluk do'amu, memelukmu dan selalu mendorongmu dari belakang.

الْعَجَبُ كُلُّ الْعَجَبِ مِمَّنْ يَهْرَبُ مِمَّا لَا انْفِكَاكَ لَهُ عَنْهُ وَ يَطْلُبُ مَا لَا بَقَاءَ لَهُ مَعَهُ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Keanehan yang sangat aneh adalah orang yang lari dari apa yang tak dapat terlepas darinya dan mencari apa yang tak kekal padanya. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Aneh sekali orang yang meninggalkan Allah demi untuk mengejar dunia. Padahal Allah selalu bersamanya, sedangkan dunia meninggalkannya. Satu-satunya dzat di alam semesta ini yang tidak meninggalkan kita selama-lamanya adalah Allah SWT. Allah selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Mau Islam, kafir, fasik dan di posisi belahan bumi manapun Allah tetap bersama kita. Allah selalu bersama kita, baik saat kita di dunia, di alam kubur atau nanti di hari kebangkitan sekalipun Allah tak pernah meninggalkan kita. Apa maksud dari pernyataan bahwa Allah itu sampai kapanpun tetap akan bersama kita? Tentu bukan berarti Allah SWT bersama kita dalam arti fisik seperti kita bersama orang-orang tercinta di sekeliling kita. Allah itu tidak sama dengan makhluknya dalam segi apapun. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ الشورى 11 “Tidak ada satu apapun yang menyerupai Allah” Akan tetapi, Ilmu, kuasa, pertolongan, kasih sayang dan pengampunan Allah sampai kapanpun tetap bersama kita. Semua itu tak akan pernah meninggalkan kita sampai kapanpun, bahkan meski pada orang kafir atau pada kita yang sering maksiat kepada-Nya. وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ هود 6 “Dan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh.” Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan sesuatu yang sudah pasti akan meninggalkan kita? Jawabannya, segala sesuatu selain Allah SWT pasti akan meninggalkan kita. Apapun itu. Selain-Nya tak akan terus menemani kita. Pada saatnya nanti, segala sesuatu selain Allah itu sudah pasti akan meninggalkan kita. Bagaimanapun kita kuat menahannya. Mulai dari kenikmatan dunia, kekayaan, pangkat, istri, anak, status sosial, semua itu pasti akan meninggalkan kita. كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ، وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ الرحمن 26-27 “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. “ Tak ada yang abadi, selain Dzat Yang Maha Suci. Dia bersama kita saat hidup dan mati. Di alam kubur dan kiamat nanti. Yang aneh adalah, kita rela meninggalkan Allah yang abadi karena sibuk mengejar kenikmatan dunia yang nisbi. Dapat dilogikakan bahwa akal dan penglihatan kita tahu bahwa segala sesuatu selain Allah di awali dari kondisi tak ada kemudian menjadi ada. Hukum alam yang kita ketahui selama ini adalah bahwa segala entitas yang berawal dari kondisi tak ada kemudian ada. Suatu saat nanti pasti akan kembali pada kondisinya yang semula, yaitu kondisi tidak ada. Tumbuh-tumbuhan itu awalnya tidak ada. Kemudian ada, terus tumbuh dalam kondisi lemah, kemudian menguat, besar, menguat, kemudian mulai lemah layu, terus melemah dan akhirnya mati/tidak ada. Begitu pila proses hidup manusia dan semua benda- benda yang lain. Semuanya akan tidak ada seperti dalam kondisi semula yang memang tidak ada. Seperti yang telah diterangkan dalam beberapa ayat berikut وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ يس ٣٩ “Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.” وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا الكهف ٤٥ “Dan buatkanlah untuk mereka manusia perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” اِعْلَمُوْآ اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ الحديد ٢٠ “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” Sejarah telah membuktikan, sebelum kita sudah banyak bangsa-bangsa yang hidup di dunia ini. Tapi adakah yang tetap bisa bertahan hingga kini? Tak ada! Apabila kita sudah tahu bahwa semua benda di alam semesta ini akan meninggalkan kita sedangkan Allah tidak. maka dedikasikanlah semua perjuangan hidup ini hanya untuk Dzat Yang Maha Kekal. Dzat yang tak akan pernah meninggalkan kita. Percayalah pada pertolongan Allah. Jangan sedikitpun memiliki perasaan khawatir pada-Nya. Dalam urusan rezeki percayalah bahwa Allah sudah menanggung semua kebutuhan kita. Jangan khawatir, Dia yang lebih tahu pada kebutuhan kita. Tepislah kekhawatiran yang selalu menghantui benak kita untuk tidak meyakini pertolongan Allah. Kurangilah sedikit demi sedikit kecenderungan tamak kita pada dunia. Kurangilah secara perlahan ketergantungan kita pada dunia. Percayalah bahwa kebahagiaan yang ditawarkan oleh kenikmatan dunia adalah semu dan bertujuan untuk mengalihkan kita dari-Nya. Tetaplah bersama Allah dengan meyakini-Nya dan mengabdi kepada-Nya. Curahkan segala kekuatan untuk memperjuangkan agama-Nya. Dengan begitu, suatu saat nanti ketika meninggalkan dunia, kita tidak akan menyesal. Di alam kubur kita akan tenang. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآ اَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَآءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَآءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـٔاً وَّوَجَدَ اللهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ النور ٣٩ “Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila air itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya ketetapan Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا الكهف ٤٦ “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” Semua ayat di atas bisa menyadarkan kegilaan kita pada dunia. Pada tawar manis kenikmatan dunia. Bahwa semua itu akan sirna. Apabila kita masih terbuai dengan segala pernak-pernik tawaran kenikmatan dunia, maka yang akan didapat adalah sengsara dan duka nestapa. Namun meski kita diperintah untuk tidak bergantung pada dunia, bukan berarti Allah mencela apabila kita menikmati sajian dunia. Tidak begitu. Bahkan di beberapa ayat al-Quran, Allah telah membentangkan keindahan dunia untuk kita nikmati dan syukuri sebagai bentuk kasih sayang-Nya. لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ السبأ ١٥ “Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda kebesaran Tuhan di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, kepada mereka dikatakan, “Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik nyaman sedang Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ الأعراف ٣٢ “Katakanlah Muhammad, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah, “Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, dan khusus untuk mereka saja pada hari Kiamat.” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui.” Yang dilarang adalah apabila mentambatkan hati kita pada kenikmatan dunia, seakan-akan kebahagiaan tak akan di dapat apabila tidak memiliki dunia. Yang dilarang adalah apabila meyakini bahwa yang memberi rizki, pertolongan dan kebahagiaan makhluk selain Allah yang bersifat sementara. Keyakinan ini menjadi indikator ketauhidan kita. Semakin tak percaya pada dunia dan semakin percaya pada Allah berarti kita semakin bertauhid. Ibn Athaillah menutup kalam hikmahnya dengan فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Sebagai penegas bahwa apabila ada orang yang mengingkari logika yang telah dijelaskan tadi berarti ia termasuk orang yang buta mata hatinya. Boleh jadi, secara fisik ia sempurna tanpa cela, tapi mata hatinya buta tanpa lentera. Sehingga sesat dan membuat sengsara.

Allahtidak akan pernah meninggalkanmu dengan tangan kosong. Dia akan mengganti semua yang telah hilang. Jika Allah memintamu untuk meletakkan sesuatu, itu karena Dia menginginkan kamu untuk memilih sesuatu yang lebih besar. Anonim. Ketika kamu kehilangan sesuatu dalam hidupmu, jangan khawatir atau langsung bingung. Pasrahkan segalanya pada
Juli 31, 2019Juli 31, 2019 Worship Audio Soundcloud Download via google Drive ReMAKA Renungan Malam Keluarga Allah BACAAN HARI INI Matius 11-25 RHEMA HARI INI Matius 123 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti Allah menyertai kita. Margaret Fishback, seorang wanita keturunan Jerman yang dibesarkan di Kanada, mengalami berbagai masalah serta pergumulan selama hidupnya. Orang-orang dengan berbagai macam karakter datang dan pergi dalam hidupnya. Ada yang mendatangkan kebahagiaan, tetapi ada juga yang mendatangkan ketertolakan dalam hidupnya. Namun di suatu titik, ia mendapatkan pencerahan yang luar biasa dari Tuhan sehingga membuatnya mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal dalam hidupnya. Pencerahan itu lalu dituangkannya ke dalam sebuah sajak yang kemudian menjadi sangat terkenal, yang berjudul “Footprints” atau “Jejak-jejak kaki.” Suatu malam aku bermimpi, aku sedang berjalan menyusuri pantai bersama Tuhan. Di langit yang gelap, terlintas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupku. Di setiap peristiwa, aku melihat dua pasang jejak kaki di atas pasir, sepasang adalah milikku, dan sepasang adalah jejak kaki Tuhan. Ketika peristiwa-peristiwa itu terpampang di depanku, aku melihat ke belakang kepada jejak kaki yang ada diatas pasir, dan aku melihat hanya ada satu pasang jejak kaki disitu, dan saat itu adalah saat dimana aku mengalami peristiwa yang paling sulit serta menyedihkan bagiku. Aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, Engkau berkata bahwa ketika aku memutuskan untuk mengikuti-Mu, maka Engkau akan terus berjalan menyertaiku. Tetapi mengapa justru pada saat yang paling sulit dan gelap dalam hidupku, Engkau meninggalkanku begitu saja? Aku hanya melihat sepasang jejak kaki disitu.” Lalu Tuhan menjawab, “Anak-Ku yang terkasih, Aku mengasihi-Mu dan tidak pernah meninggalkanmu, bahkan saat engkau harus melewati saat-saat yang paling sulit dalam hidupmu. Sepasang jejak kaki yang kau lihat itu adalah jejak kaki-Ku yang sedang menggendong engkau…” Keyakinan bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita dan selalu menyertai kita, akan memberikan sukacita serta kekuatan kepada kita untuk menghadapi segala pergumulan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Itu sebabnya, jangan lagi merasa takut, kuatir, atau putus asa, sebab Tuhan Allah Imanuel itu terus beserta kita di sepanjang hidup kita. RENUNGAN Orang-orang yang kita kasihi DATANG DAN PERGI dari hidup kita, tetapi Tuhan TAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN kita. APLIKASI 1. Pernahkah Anda merasakan ketidakyakinan bahwa Tuhan selalu beserta Anda? Mengapa? 2. Apa yang Anda lakukan saat Anda merasa Tuhan tidak bersama Anda? 3. Komitmen apa yang akan Anda ambil supaya Anda selalu percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai Anda? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur sebab Engkau Tuhan yang tidak pernah sekalipun meninggalkan kami. Kesetiaan-MU selalu teruji dalam hidup kami. Ajar kami untuk selalu memegang teguh keyakinan bahwa Engkau selalu beserta dengan kami. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.” Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus. Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA Renungan Keluarga Allah yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi. Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan. Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita. Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa. Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.
Tuhanmutidak meninggalkanmu (Muhammad). Allah s.w.t. tidaklah meninggalkan Beliau dan membiarkannya sejak Dia mengurus dan mendidik Beliau, bahkan Dia senantiasa mengurus dan mendidik Beliau dengan pendidikan yang sebaik-baiknya serta meninggikan Beliau sedarjat demi sedarjat. Untuk memuaskan hati Nabi Muhammad s.a.w., Allah tidak akan مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ Arab-Latin Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalāArtinya Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu. Ad-Dhuha 2 ✵ Ad-Dhuha 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Ad-Dhuha Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan makna surat Ad-Dhuha ayat 3, antara lain sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-3. Allah bersumpah dengan waktu dhuha,dan maksudnya adalah seluruh siang, Allah bersumpah Juga dengan malam yang membuat makhluk tenang dan kegelapannya pekat. Allah bersumpah dengan makhluk yang Dia kehendaki. sedangkan makhluk tidak boleh bersumpah dengan selain khaliknya,karena sumpah dengan selain Allah adalah syirik. Tuhanmu wahai nabi,tidak meninggalkanmu dan tidak marah kepadamu hanya karena menahan wahyu darimu.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Rabbmu -wahai Rasul- tidak akan meninggalkanmu dan tidak pula memurkaimu sebagaimana ucapan orang-orang musyrik tatkala wahyu terputus darimu.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Kemudian disebutkan isi dari sumpah bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu tidak terhenti hai Rasulullah; dan Allah belum menghentikan penurunan ayat-ayat-Nya kepadamu. Dan Tuhanmu tidaklah sedang murka kepadamu ketika wahyu tidak turun beberapa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ Tuhanmu tiada meninggalkan kamu Yakni tidak memutus hubungan denganmu, dan wahyu juga belum terputus darimu. وَمَا قَلَىٰ dan tiada pula benci kepadamu Yakni tidak murka terhadapmu.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaPada suatu ketika nabi bersedih disebabkan wahyu terhenti turun kepadanya selama dua atau tiga hari, karena sesungguhnya al-Qur'an adalah bekal bagi nabi disetiap perjalanan panjangnya, dan cahaya baginya di segala kegelapan, kemudian Allah segera menurunkan wahyu untuk menenangkan kesedihan beliau { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ } , maka sungguh menakjubkan orang yang meninggalkan al-Qur'an dan menjauh darinya selama berhari-hari dengan alasan sibuk dengan pekerjaan ! begitu penting kah pekerjaanmu sehingga engkau tidak memberi ruang bagi dirimu bersama al-Qur'an ?!!📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Dan Tuhanmu tidak meninggalkanmu, tidak memotong hubungan denganmu, tidak mengabaikanmu dan tidak murka denganmu. Itu adalah jawaban dari qasamMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Tuhanmu tidak meninggalkanmu} tidak meninggalkanmu {dan tidak pula membencimu} tidak murka kepadamu📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-3. Allah bersumpah dengan siang bila cahayanya mulai tersebar, yaitu waktu dhuha, dan juga dengan malam, “apabila telah sunyi,” dan gelap gulita, atas perhatian Allah terhadap RasulNya seraya berfirman, “Rabbmu tiada meninggalkan kamu,” yakni tidak meninggalkanmu sejak Dia memperhatikanmu dan tidak menelantarkanmu sejak memelihara dan merawatmu, tapi Dia senantiasa mendidikmu dengan pendidikan yang paling sempurna dan mengangkatmu satu derajat demi satu derajat, “dan tiada pula benci kepadamu,”maksudnya Allah tidaklah membencimu, sejak Dia mencintaimu, karena menafikan kebaikan sesuatu menunjukkan penegasan atas kebalikannya. Penafian semata bukanlah pujian kecuali bila penafian tersebut mengandung penegasan kesempurnaan. Inilah keadaan Rasulullah sebelum dan sesudahnya, yaitu kondisi yang paling sempurna. Kecintaan Allah padanya serta terus berlalunya cinta itu, senantiasa naiknya derajat kesempurnaan Rasulullah dan perhatian Allah pada beliau.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu tidak meninggalkanmu wahai Muhammad, { وَمَا قَلَىٰ } dan tidak pula benci kepadamu, ayat ini turun ketika wahyu dari Allah terhenti untuk beberapa saat kepada Rasulullah ﷺ , dan Jibril juga tak kunjung datang menghamiri beliau sampai akhirnya Rasulullah ﷺ merasa gundah dengan keadaan yang beliau hadapi saat itu, dan saat itulah para kaum kuffar berkata kepada Rasulullah ﷺ wahai Muhammad sesungguhnya tuhanmu telah berhenti memperhatikanmu dan menyayangimu, bahkan sebagian dari merka ada yang mengatakan kami tidak melihat syaithonmu melainkan telah meninggalkanmu wahai Muhammad, mereka menyebut apa yang datang kepada Nabi Muhammad ﷻ dari wahyu adalah syaithon, maka Rasulullah ﷺ pun merasa sempit hatinya dan galau, yang diragukan oleh beliau bukanlah Tuhanya melainkan perkataan para kaum Kuffar lah yang membuatnya gelisah. Hingga akhirnya Allah ﷻ menyemangati Rasul-Nya dengan menurunkan ayat ini { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu tidak meninggalanmu wahai Muhammad, seperti yang dikatakan oleh orang-orang kafir { وَمَا قَلَىٰ } dan tidak pula membencimu, ayat ini turun sebagai pembantah terhadap perkataan kaum kuffar kepada Nabi Muhammad ﷺ .Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hمَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ " Tuhanmu tiada meninggalkan kamu " Maknanya Tidak membiarkan dan meneantarkanmu وَمَا قَلَى " dan tiada pula benci kepadamu," Makanya Tidak memurkaimu, bahkan belia adalah makhluk yang paling Allah cintai sebatas pengetahuan kita, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karenya Allah memilihnya untuk mengemban risalah terbesar, kepada umat terbaik, dan menjadikannya penutup para nabi. Maka tidak ada nabi setelahnya shallallaahu 'alaihi wa sallam. Rasulullaah shallallahu a'alaihi wa sallam adalah salah satu dari dua Khalil kekasih-Nya yang mendapatkan keistimewaan dengan kriteria ini yaitu khullah kakasih, khullah adalah tingkat kecintaan tertinggi, dan tidak ada pada hamba-hamba Allah sebatas pengetahuan kami yang menjadi Khalil Allah selain Ibrahim dan Muhammad 'alaihimassholatu wassalaam, sebagaimana Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda إِنَّ الله اتَّخَنِي خَلِيْلًا كَماَ اتَّخَذَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلًا "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku kekasih sebagaimana Ibrahim pun telah dijadikan kekasih" 1 Allah 'Azza Wajalla berkata kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا " Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan mata Kami, "Ath-Thur 48 Mata Allah Ta'ala melindung, mengawasi dan menjaganya, dialah yang Allah berkata kedanya shallallaahu 'alaihi wa sallam الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ 218 وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ " Yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk sembahyang, dan melihat pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. "QS. Asy-Syu'ara 218-219 Allah 'Azza wa Jalla tidak membiarkan rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi Allah meliputinya dengan ilmu, kasih saying dan perhatian-Nya dan lainnya yang menunjukkan tingginya kedudukan beliau di dunia dan akhirat, sebagaimana Allah berfirman dalam surat setelahnya وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ " Dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu. "Asy-Syarh 4 1 Dikeluarkan Muslim 532 dari hadits Jundub Bin Abdillah al-Bajaliy radhiyallaahu 'anhu.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ad-Dhuha ayat 3 Kemudian datang jawaban atas sumpah, Allah berkata Sungguh Allah tidaklah meninggalkanmu wahai Nabi, semenjak Ia memilih engkau untuk menyampaikan risalah-Nya dan tidak juga engkau diabaikan, serta marah kepadamu.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata, "Tuhannya Muhammad telah meninggalkannya dan benci kepadanya.” Maka turunlah ayat di atas untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu, yaitu, “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu,” yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah meninggalkan Beliau dan membiarkannya sejak Dia mengurus dan mendidik Beliau, bahkan Dia senantiasa mengurus dan mendidik Beliau dengan pendidikan yang sebaik-baiknya serta meninggikan Beliau sederajat demi sederajat. Yakni Dia tidak membencimu sejak Dia mencintaimu. Inilah keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang dahulu dan yang sekarang; yakni keadaan yang paling sempurna; kecintaan Allah untuk Beliau dan tetap terus seperti itu serta diangkatnya Beliau kepada kesempurnaan, dan tetap terusnya mendapatkan perhatian dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Adapun keadaan Beliau pada masa mendatang, maka sebagaimana firman-Nya, “Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 3Wahai nabi, tidak adanya wahyu yang turun kepadamu dalam beberapa hari ini bukan karena Allah membencimu. Tuhanmu yang telah memilihmu sebagai nabi dan rasul tidak akan meninggalkan engkau sendirian dalam menyampaikan risalah dan tidak pula membencimu. 4. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penafsiran dari para pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Ad-Dhuha ayat 3 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokong syi'ar kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Paling Sering Dibaca Tersedia berbagai konten yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat Yunus 40-41, Al-Isra 23, At-Takatsur, Al-Hujurat 12, Al-Baqarah 286, Al-Ma’idah 2. Termasuk Az-Zalzalah, Ali Imran, Asy-Syams, Al-Mujadalah 11, Al-Baqarah 83, An-Nur 2. Yunus 40-41Al-Isra 23At-TakatsurAl-Hujurat 12Al-Baqarah 286Al-Ma’idah 2Az-ZalzalahAli ImranAsy-SyamsAl-Mujadalah 11Al-Baqarah 83An-Nur 2 Pencarian arti surat al-maun ayat ke 6 adalah, surat al baqarah ayat 285-286 latin dan artinya, yasin ayat 56, surat ar ra'd ayat 15, surah an nisa ayat 4 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah NIerli.
  • j8ve80ixak.pages.dev/152
  • j8ve80ixak.pages.dev/313
  • j8ve80ixak.pages.dev/542
  • j8ve80ixak.pages.dev/264
  • j8ve80ixak.pages.dev/883
  • j8ve80ixak.pages.dev/459
  • j8ve80ixak.pages.dev/886
  • j8ve80ixak.pages.dev/747
  • j8ve80ixak.pages.dev/840
  • j8ve80ixak.pages.dev/853
  • j8ve80ixak.pages.dev/817
  • j8ve80ixak.pages.dev/389
  • j8ve80ixak.pages.dev/391
  • j8ve80ixak.pages.dev/563
  • j8ve80ixak.pages.dev/31
  • allah tidak akan meninggalkanmu